Dampak Penggunaan Penyedap Rasa

Posted: Minggu, 25 April 2010 by satria in Label:
0

DAMPAK PENGGUNAAN MSG
MSG atau monosodium glutamat, banyak dipakai sebagai penegas cita rasa untuk membuat masakan menjadi gurih dan enak. Penyedap rasa ini tergolong dalam Bahan Tambahan Makanan (BTM). Meski tidak dilarang oleh Departemen Kesehatan namun penggunaan MSG sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, apalagi dalam takaran berlebihan MSG cukup berbahaya bagi pertumbuhan anak.

Cara kerja MSG adalah dengan menstimulasi reseptor di indera perasa. Dalam lidah kita terdapat reseptor untuk setiap rasa, misalnya manis, asam, asin, pahit, dan sebagainya. Jika suatu masakan daging diberi MSG maka ketika kita memakannya, cita rasa daging tersebut akan semakin kuat sehingga terasa lebih enak.
Menurut Ahli Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof dr Aznan Lelo PhD SpFK, penggunaan penyedap rasa pada makanan yang akan dikonsumsi anak-anak dapat berdampak negatif. Dampak yang ditimbulkan antara lain kerusakan retina sehingga anak bermata juling, kerusakan otak, gangguan hormonal, hingga gangguan jiwa.
Sementara itu pada orang dewasa penggunaan MSG yang berlebihan bisa menimbulkan gejala yang disebut Chinese Restaurant Syndrome dengan reaksi mati rasa, pusing, atau gatal-gatal beberapa jam setelah mengonsumsi makanan.
Batas maksimum penggunaan MSG dalam makanan adalah tiga gram per hari, sedangkan untuk anak batas maksimumnya satu gram sehari (satu sendok teh peres). Yang perlu diperhatikan adalah bukan hanya makanan yang dimasak di rumah saja yang memakai MSG, jajanan dan makanan di restoran pun kebanyakan memakai tambahan MSG.
Saya menyarankan agar orangtua mengurangi konsumsi penyedap rasa. Jika tidak bisa dihindari, sebaiknya konsumsinya dikurangi, atau setelah memakan makanan yang menggunakan penyedap rasa sebaiknya langsung mengkonsumsi bawang putih atau penetralisir lainnya

0 komentar:

Peta mojokerto